Breaking News

Selasa, 06 Januari 2015

Wanawisata Ciburial Sumedang

Wanawisata Ciburial adalah tempat eksotik tersembunyi yang menurut kami menyimpan potensi wisata alam yang besar. Terletak pada koordinat : 6°48'24"S   107°57'23"E di Kaki Gunung Tampomas. Wanawisata tersebut hanya memerlukan waktu tempuh 10 menit dari perempatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang dan bertempat di Desa Licin, Kec. Cimalaka, Sumedang. 

Kecamatan Cimalaka sendiri mempunyai luas wilayah sekitar 40 km persegi dengan ketinggian 600 meter diatas permukaan laut. Cimalaka adalah surga karena menyimpan banyak mata air, udara yang sejuk serta potensi lahan pertanian yang demikian subur dan luas. Bila Anda kebetulan berada di daerah ini pada pagi atau sore hari, Anda akan merasakan sejuknya hawa pedesaan serta senyum keramahan masyarakat Pasundan yang menentramkan hati.



Wanawisata Ciburial mempunyai bukit kecil yang memiliki track menarik dan tidak terlalu terjal. Trak ini sangat cocok dan memudahkan terutama untuk mengenalkan alam kepada anak-anak. Terdapat dua percabangan jalan setapak, yang satu ke arah puncak bukit kecil serta yang lain kearah makam keramat Ki Sunda Uyut Sadim (http://babadsunda.blogspot.com/2010/11/situsmakam-keramat-kecamatan-cimalaka.html)

Bagi masyarakat Pasundan, Wanawisata ini bisa bernilai sejarah untuk mengenal nilai-nilai leluhur mereka, walaupun budaya itu kelihatannya sudah mulai luntur oleh arus budaya barat (westernisasi) karena pada saat penulis berkunjung kesana di sebuah rumah kolam di kaki wanawisata tersebut anak-anak muda sedang memainkan band dengan musik rock yang cepat dan hingar bingar...sangat disayangkan. Mungkin akan jauh lebih indah di rumah kolam di sekitar wanawisata tersebut didirikan sanggat musik degung atau kacapi suling sehingga bisa memberikan kesejukan dan mengundang lebih banyak wisatawan untuk berkunjung kesana.



Dibagian bawah wanawisata tersebut ada sebuah mata air besar yang khusus ditempatkan pada sebuah kolam yang berukuran 30 x 10 meter. Menurut sumber setempat mata air tersebut akan sangat terlihat terutama pada musim kemarau. Sebagaimana lazimnya mata air, air disitu sangat jernih dan segar walaupun ditanami ikan dan seringkali dijadikan arena memancing anak-anak.

Air dari mata air tersebut mengairi banyak kolam disekitar mata air. Kolam-kolam yang digunakan warga setempat untuk budidaya air tawar dan mengembangkan ikan-ikan eksotik yang benilai tinggi dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah. Hanya sayang disana-sini di saluran irigasi kecil sekitar mata air banyak sekali sampah plastik yang berceceran. Kolam mata air juga secara langsung digunakan untuk tempat para remaja mencuci motor dengan menggunakan sampo dan bahan kimia, hingga mencemari aliran air dari mata air dan menimbulkan pemandangan yang tidak indah.



Nampaknya harus ada upaya komprehensif untuk melastarikan mata air dan wanawisata Ciburial tersebut. Upaya-upaya untuk mengedukasi warga masyarakat sekitar agar memiliki rasa menyayangi dan memiliki kekayaan alam yang sudah Tuhan titipkan kepada mereka. Termasuk upaya-upaya untuk membuat site-plan yang baik sehingga memungkinkan fasilitas tersebut terjaga kebersihan dan keindahannya terutama untuk prasarana dasar yang saat ini belum tersedia seperti tempat sampah, ruang parkir, larangan memancing/mencuci motor di sekitar mata air serta yang lainnya. Semoga surga wanawisata Ciburial tetap terjaga.

Eeng - Komunitas Malai-Malai Padi @2015



Designed By Blogger Templates