Breaking News

Minggu, 19 Oktober 2014

Belajar Berbuah (Kumpulan Foto)








Read more ...

Khasiat Nasi Beras Hitam


Pada zaman dahulu di Kepulauan Nusantara masih dalam periode zaman kerajaan, masyarakat Indonesia saat itu telah mengkonsumsi beras hitam tetapi baru  terbatas dalam acara-acara ritual adat. Sementara itu di China, beras hitam merupakan beras ekslusif yang hanya khusus dikonsumsi oleh kalangan pembesar istana, sementara masyarakat umum dilarang mengkonsumsinya.

Warna ungu kehitaman beras ini berasal dari antosianin, suatu zat turunan polifenol yang mempunyai kemampuan antioksidan. Warna pada beras diatur scara genetik, gen yang berbeda menybabkan warna aluron, endosperma dan komposisi pati pada endosperma berbeda pula.  

Kadar flavonoid yang cukup besar menjadikannya unggul dalam mencegah pengerasan pembuluh darah dan asam urat. Di Korea, beras hitam menjadi penting dalam pemeliharaan kesehatan karena kaya akan vitamin, mineral dan antioksidan.

Beras hitam mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan beras biasa maupun beras merahBeras hitam berkhasiat untuk menjaga kekuatan tubuh, mencegah kerusakan sel hati, mencegah  kerusakan fungsi ginjal, anti anemia, anti tumor dan kanker, memperlambat penuaan, mencegah penumpukan kolesterol, mencegah penyakit saluran pencernaan dan menambah produksi air susu ibu. Selain itu, masih dari sumber di internet bahwa beras hitam mengandung zat besi, vitamin B1 dan mineral yang lebih tinggi dibanding beras merah. 

Sebagai perbandingan Beras hitam mengandung zat besi sekitar 15,52 ppm lebih tinggi dibandingkan dengan beras biasa seperti IR 64, Ciherang, Cisadane, sintanur, pandan wangi dan batang gadis yang zat besinya hanya berkisar antara 2,9 – 4,4 ppm. Zat besi sangat diperlukan dalam pembentukan sel darah merah.

Ditulis Oleh : Budi Kusmayadi 
Sumber: Aning Hermanto, herbalis  sekaligus pemilik PT Mahkota Dewa Indonesia
Read more ...

Beras Hitam Hasil Produksi Petani Indramayu


Di Kabupaten Indramayu telah ada kelompok tani yang merintis penjualan beras hitam, salah satunya adalah Kelompok Wanita Tani (KWT) Nusa Indah Desa Patrol, Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu. Beras hitam ini dikemas dengan nama dagang ”ARJUNA IRENG” 

Nama tersebut mengambil filosofi bahwa Arjuna adalah tokoh pewayangan,  ksatria yang tampan merupakan yang kesaktiannya tak usah diragukan lagi, sedangkan frase ”ARJUNA IRENG” itu sendiri merupakan sebuah judul lagu khas Pantura yang cukup terkenal. 

Dengan mengambil nama Arjuna Ireng diharapkan produk ini mudah dan cepat dikenal. Kata-kata ”unique local black rice” masih harus mendapat kajian lebih lanjut tentang varietasnya.” Demikian penjelasan Tati Hayati, ketua KWT Nusa Indah Desa Patrol Kecamatan Patrol Kabupaten Indramayu.

Di bawah ini adalah keragaan ubinan padi hitam di sawah KWT Nusa Indah Musim Tanam 2010


Padi Hitam dari Patrol pernah mengikuti pameran Pembangunan Hari Jadi Indramayu Tahun 2010, 2011 dan Hari Krida Pertanian di Kabupaten Kuningan Jawa Barat.


Penulis : Budi dan Eeng 
sumber: Dokumen KWT Nusa Indah Desa Patrol Kec. Patrol Kab. Indramayu
Read more ...

Kamis, 16 Oktober 2014

Pada Tahun 2030 Kita akan Kekurangan Pangan

Krisis Lahan Pertanian merupakan
Ancaman Pemenuhan Pangan Masa Depan
Laporan Global Harvest Initiative, menunjukkan kawasan tersebut dapat berperan sebagai sumber pangan dan agrikultur guna membantu pemenuhan kebutuhan di kawasan Asia yang terus berkembang.

Dalam analisanya secara regional, GHI melaporkan, negara-negara di Asia Timur hanya mampu memenuhi 67 persen kebutuhan pangan pada 2030. Artinya, jika produkvitas pangan tidak ditingkatkan, negara-negara di kawasan tersebut akan lebih gencar mengimpor makanan dari negara lain.


Sementara di India, dengan produktivitas agrikultur yang sama seperti sekarang, 41 persen penduduknya diprediksi menderita kelaparan pada 2030 karena kekurangan pangan."Seiring dengan pertumbuhan populasi dan meningkatnya pertumbuhan penduduk kelas menengah, terdapat pergeseran pola kebutuhan pangan. Mereka akan makan daging sapi dan produk ternak lainnya," ungkap Direktur Eksekutif GHI Margaret Zeigler.

Eeng dikutip dari : http://bisnis.liputan6.com/read/2119746/5-negara-yang-tak-bakal-kekurangan-pangan

Read more ...

Selasa, 14 Oktober 2014

Belajar Pola Pertanian SRI Organik dari Saung Kang Ibo, Tasikmalaya (Bagian 1)

Embun masih setia bergelayut di Hari Sabtu Subuh (11/10/2014) yang masih temaram, angin menerpa lembut membawa keheningan kemarau di sela-sela tanaman  meranggas dan mulai merintih kehausan pada Bulan Oktober yang demikian kering. Kami, dari komunitas malai-malai padi beserta rekan-rekan KTNA Kec. Anjatan-Indramayu, Gapoktan, Penyuluh, Petani dan POPT dari Kabupaten Indramayu dan Kuningan bergerak untuk berdialektika dan menimba ilmu dari petani pakar SRI di Kabupaten Tasikmalaya, Kang Ibo.

Pertemuan ini atas prakarsa Kang Pepen dari PT. Bimandiri-Bandung untuk agenda peningkatan produksi pangan sehat bagi masyarakat Indonesia. Sebuah agenda yang berdasarkan Blue Ocean Strategy yaitu untuk mempersiapkan bahan pangan baik beras, sayur, susu, daging dan lain-lain yang sehat di masa depan. Menurut Kang Pepen, diprediksikan di masa depan dalam era sekitar Tahun 2030, Indonesia akan menjadi kesulitan bergantung ke negara-negara pengekspor pangan karena kebutuhan pangan di dalam negeri negara-negara tersebut juga membengkak. Disisi lain, pada tahun tersebut iklim ekonomi makro Indonesia akan semakin baik yang mengakibatkan ada sekitar 100 juta orang kaya baru (OKB) yang menghendaki produk pertanian yang sehat, organik dan bermutu.

Berdiskusi di Saung Kang Ibo, Rajapolah - Tasikmalaya


Kang Pepen, PT. Bimandiri (kiri) dan Kang Ibo (Kanan)

Hendra Kribo atau Kang Ibo adalah petani pelaku SRI (System of Rice Intensification) yang menggunakan bahan alami (organik) dalam usaha taninya. Menurut Kang Ibo, alasan mengapa kita selalu kekurangan hasil produksi pangan adalah kondisi petani yang sebagian besar adalah penggarap dengan tingkat pendidikan rendah serta mempunyai mentalitas yang enggan belajar (iqro) dan selalu mengharapkan bantuan (tangan dibawah). Masih menurut Kang Ibo, kunci pembelajaran petani adalah berusaha terus mencari ilmu, melepas sifat malas dan kembali menghargai alam. Dengan kesadaran tersebut dia yakin hasil produksi bisa ditingkatkan hingga mencapai 2 kali lipat dari cara usaha tani biasa (konvensional).
Penulis : Eeng - Indramayu

Kami bangga belajar dari Petani SRI, Kang Ibo...
Semoga bisa kami terapkan dan kembangkan di Indramayu dan Kuningan




Read more ...

Kamis, 02 Oktober 2014

Padi Longong, Kekayaan Genetik Padi Lokal Indramayu

Dari sekian banyak varietas padi lokal yang ada di Kabupaten Indramayu - Jawa Barat, Padi Longong-lah salah satunya. Padi ini masih terlihat diikat rapi dalam gedengan yang biasanya disimpan di dalam lumbung (leuit). 

Menurut salah seorang petani pemulia padi dari Indramayu, Ito Sumitro (02/10/2014), jenis Padi Longong ini merupakan varietas padi hutan atau huma yang biasanya tumbuh di daerah-daerah tandus, kebun dan tadah hujan di dekat hutan-hutan di Indramayu bagian selatan. 

Padi Longong ini banyak tumbuh di daerah Cikamurang, yaitu daerah perbatasan terluar antara Kabupaten Indramayu dengan Kabupaten Majalengka - Jawa Barat.
Dari deskripsi yang ada, Ito mengatakan bahwa Padi Longong adalah varietas padi yang berumur pendek, yaitu sekitar 100 hari. Hal ini disebabkan oleh pola tanam tadah hujan/huma yang biasanya hanya mengandalkan penanaman padi pada waktu musim hujan awal/akhir. 

Tinggi tanaman padi longong lebih tinggi dari padi normal padi ciherang dan sama tinggi dengan padi ketan, bulirnya bulat seperti padi pandan wangi dengan rasa nasi pulen namun tidak berbau (non aromatic). Jumlah malai per rumpun bisa mencapai 20 malai, dengan bulir bisa mencapai 200 bulir per malai.

Semoga kita bisa melestarikan varietas padi longong ini untuk kekayaan genetika kita dan persilangan varietas padi yang lebih baik yang membantu kesejahteraan petani kita. 
(Eeng)



Ito Sumitro, dengan koleksi padi longong miliknya (02/10/2014)

Read more ...
Designed By Blogger Templates