Pada zaman dahulu di Kepulauan Nusantara masih dalam periode zaman kerajaan, masyarakat Indonesia saat itu telah mengkonsumsi beras hitam tetapi baru terbatas dalam acara-acara ritual adat. Sementara itu di China, beras hitam merupakan beras ekslusif yang hanya khusus dikonsumsi oleh kalangan pembesar istana, sementara masyarakat umum dilarang mengkonsumsinya.
Warna ungu kehitaman beras ini berasal
dari antosianin, suatu zat turunan polifenol yang mempunyai kemampuan
antioksidan. Warna pada beras diatur scara genetik, gen yang berbeda menybabkan
warna aluron, endosperma dan komposisi pati pada endosperma berbeda pula.
Kadar flavonoid yang cukup besar
menjadikannya unggul dalam mencegah pengerasan pembuluh darah dan asam urat. Di
Korea, beras hitam menjadi penting dalam pemeliharaan kesehatan karena kaya
akan vitamin, mineral dan antioksidan.
Beras hitam mempunyai banyak kelebihan dibanding dengan
beras biasa maupun beras merah. Beras
hitam berkhasiat untuk menjaga kekuatan tubuh, mencegah kerusakan sel hati,
mencegah kerusakan fungsi ginjal, anti
anemia, anti tumor dan kanker, memperlambat penuaan, mencegah penumpukan
kolesterol, mencegah penyakit saluran pencernaan dan menambah produksi air susu
ibu. Selain itu, masih dari sumber di internet bahwa beras hitam mengandung zat
besi, vitamin B1 dan mineral yang lebih tinggi dibanding beras merah.
Sebagai
perbandingan Beras hitam mengandung zat besi sekitar 15,52 ppm lebih tinggi
dibandingkan dengan beras biasa seperti IR 64, Ciherang, Cisadane, sintanur,
pandan wangi dan batang gadis yang zat besinya hanya berkisar antara 2,9 – 4,4
ppm. Zat besi sangat diperlukan dalam pembentukan sel darah merah.
Ditulis Oleh : Budi Kusmayadi
Sumber: Aning Hermanto, herbalis
sekaligus pemilik PT Mahkota Dewa Indonesia
Read more ...